QS5:48 Quran Surat Al Maidah Ayat 48 terjemah bahasa indonesia oleh kementrian agama republik indonesia (Kemenag) atau departemen agama (Depag) Muhammad Quraish Shihab, tafsir jalalain (Jalal ad-Din al-Mahalli dan Jalal ad-Din as-Suyuti. disertai juga dengan terjemahan bahasa malaysia oleh Abdullah Muhammad Basmeih. Al Maidah dalam bahasa ArtiPerkata Surat Al Maidah Ayat 48 Beserta Kandungannya 2 Agustus 2022, 15:55 WIB. Portal Jember. Nama Pelabuhan di 34 Provinsi yang Ada di Indonesia, Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 5 SD Halaman 167 2 Agustus 2022, 15:55 WIB. Media Jawa Timur. SuratAl-Ma’idah Ayat 90: Arab-Latin dan Artinya - TafsirWeb. Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ma’idah Ayat 90 dengan text arab, latin dan artinya. Ditemukan berbagai penjabaran dari beragam ahli tafsir terkait makna surat Al-Ma’idah ayat Tafsirweb.com KandunganSurah Al Maidah Ayat 32. 32. Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain [411], atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya [412]. Hasilpenelitian menunjukkan, bahwa dalam surat an-Nahl/16 ayat 125 terkandung tiga metode pendidikan, yakni; Hikmah, Mau’idzhah Hasanah dan Jidal. Hikmah merupakan ilmu pengetahuan yang dimiliki seorang guru. Dengan alat berupa ilmu pengetahuan tersebut dia menjadi orang yang berhak untuk memberikan pembelajaran keagamaan kepada anak didik. berapa nol seratus juta sepuluh ribu satu rupiah. Surat Al Maidah ayat 48 adalah ayat tentang Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Berikut ini terjemah per kata dan isi kandungan ayat tersebut. وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَٰكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ ۖ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu. Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat saja, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu. Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu. QS. Al Maidah 48 Baca juga Ayat Kursi Terjemah Per Kata Berikut ini terjemah per kata Surat Al Maidah ayat 48 dan Kami telah menurunkanوَأَنْزَلْنَاKepada kamuإِلَيْكَAl-Kitab Al-Qur’anالْكِتَابَdengan kebenaranبِالْحَقِّyang membenarkanمُصَدِّقًاterhadap apa yangلِمَاantaraبَيْنَdua tangan, sebelumnyaيَدَيْهِdariمِنَkitabالْكِتَابِdan yang menjagaوَمُهَيْمِنًاatasnyaعَلَيْهِ maka putuskanlahفَاحْكُمْdi antara merekaبَيْنَهُمْdengan apa yangبِمَاmenurunkanأَنْزَلَAllahاللَّهُdan janganlahوَلَاkalian mengikutiتَتَّبِعْhawa nafsu merekaأَهْوَاءَهُمْdari apa yangعَمَّاtelah datang kepada kamuجَاءَكَdariمِنَkebenaranالْحَقِّ bagi tiap-tiap umatلِكُلٍّKami telah menjadikanجَعَلْنَاdi antara kalianمِنْكُمْperaturanشِرْعَةًdan jalan yang terangوَمِنْهَاجًا dan sekiranyaوَلَوْmenghendakiشَاءَAllahاللَّهُniscaya Dia menjadikanلَجَعَلَكُمْumatأُمَّةًyang satuوَاحِدَةًakan tetapiوَلَٰكِنْDia hendak menguji kalianلِيَبْلُوَكُمْdalam, terhadapفِيapa yangمَاDia berikan kepada kamuآتَاكُمْmaka berlomba-lombalahفَاسْتَبِقُواkebajikanالْخَيْرَاتِ kepadaإِلَىAllahاللَّهِtempat kembali kalianمَرْجِعُكُمْsemuaجَمِيعًاlalu Dia beri tahu kalianفَيُنَبِّئُكُمْdengan apa yangبِمَاkalian adalahكُنْتُمْdi dalamnyaفِيهِkalian perselisihkanتَخْتَلِفُونَ Baca juga Surat An Nisa Ayat 59 Terjemah Per Kata Isi Kandungan Surat Al Maidah Ayat 48 Berikut ini isi kandungan surat Al Maidah Ayat 48 yang kami sarikan dari sejumlah tafsir. Yakni Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Al Munir, Fi Zilalil Quran, dan Tafsir Al Azhar. Isi kandungan ini juga telah dimuat di WebMuslimah dalam judul Isi Kandungan Surat Al Maidah Ayat 48. 1. Allah menurunkan Al-Qur’an, kitab yang benar, tidak ada keraguan di dalamnya. Ia membenarkan kitab-kitab sebelumnya sekaligus menjadi hakim atas kitab-kitab tersebut. Sebab kitab-kitab sebelum Al-Qur’an sudah tidak otentik lagi setelah diubah dengan campur tangan manusia. 2. Al-Qur’an adalah pegangan hidup. Ia harus menjadi pedoman dalam memutuskan segala sesuatu. Setiap umat memiliki syariat dan hukum sendiri-sendiri sesuai dengan zaman dan kondisi hidup mereka saat itu. Namun secara aqidah dan pokok agama semuanya sama yakni bertauhid kepada Allah. 3. Allah menjadikan umat manusia beragam untuk menguji mereka dan memberi kesempatan agar berlomba-lomba dalam kebaikan. 4. Seluruh manusia akan kembali kepada Allah dan mendapatkan balasan atas apa yang mereka yakini dan perbuat di dunia. 5. Ayat ini merupakan ayat yang memotivasi untuk fastabiqul khairat. Berlomba-lomba dalam kebaikan. Demikian terjemah per kata dan isi kandungan Surat Al Maidah Ayat 48. Tafsir lebih lengkap bisa dibaca di artikel Surat Al Maidah Ayat 48. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/Tarbiyah] وَأَنزَلْنَآ إِلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ بِٱلْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ ٱلْكِتَٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَٱحْكُم بَيْنَهُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَآءَهُمْ عَمَّا جَآءَكَ مِنَ ٱلْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ وَلَوْ شَآءَ ٱللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَٰحِدَةً وَلَٰكِن لِّيَبْلُوَكُمْ فِى مَآ ءَاتَىٰكُمْ ۖ فَٱسْتَبِقُوا۟ ٱلْخَيْرَٰتِ ۚ إِلَى ٱللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ Arab-Latin Wa anzalnā ilaikal-kitāba bil-ḥaqqi muṣaddiqal limā baina yadaihi minal-kitābi wa muhaiminan 'alaihi faḥkum bainahum bimā anzalallāhu wa lā tattabi' ahwā`ahum 'ammā jā`aka minal-ḥaqq, likullin ja'alnā mingkum syir'ataw wa min-hājā, walau syā`allāhu laja'alakum ummataw wāḥidataw wa lākil liyabluwakum fī mā ātākum fastabiqul-khairāt, ilallāhi marji'ukum jamī'an fa yunabbi`ukum bimā kuntum fīhi takhtalifụnArtinya Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat saja, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, Al-Ma'idah 47 ✵ Al-Ma'idah 49 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Berharga Berkaitan Surat Al-Ma’idah Ayat 48 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ma’idah Ayat 48 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai tafsir berharga dari ayat ini. Terdapat berbagai penjabaran dari berbagai mufassir berkaitan kandungan surat Al-Ma’idah ayat 48, misalnya sebagaimana termaktub📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan kami telah menurunkan al-qur’an kepadamu wahai rasul, dan semua yang ada didalamnya merupakan kebenaran yang mempersaksikan kebenaran kitab-kitab suci sebelumnya, dan sesungguhnya ia datang dari sisi Allah, yang membenarkan apa yang ada di dalamnya berupa kebenaran, dan yang menjelaskan adanya penyelewengan di dalamnya, dan menasakh mengganti sebagian syariat yang ada didalamnya. Maka putuskanlah orang-orang yang datang untuk berhukum kepadamu dari kaum Yahudi dengan apa yang Allah turunkan kepadamu di dalam al-qur’an. Dan janganlah kamu berpaling dari kebenaran yang Allah perintahkan kamu untuk melaksanakannya menuju keinginan-keinginan hawa nafsu mereka dan apa yang biasa mereka perbuat. Sesungguhnya kami telah menjadikan ajaran syariat bagi setiap umat dan cara yang jelas yang mereka amalkan. Dan seandainya Allah berkehendak, niscaya Dia menjadikan ajaran-ajaran syariat kalian hanya satu, akan tetapi Allah membeda-bedakan ajaran bagi kalian guna menguji kalian, sehingga akan tampak siapa yang taat dan siapa yang melanggar. Maka bersegeralah untuk mencari apa yang baik bagi kalian di dunia dan di akhirat dengan mengamalkan kandungan al-qur’an. Maka sesungguhnya tempat kembali kalian hanya kepada Allah, lalu Dia akan memberitahukan kepada kalian apa yang kalian perselisihkan dan memberi balasan bagi masing-masing sesuai dengan perbuatannya.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram48. "Dan Kami turunkan kepadamu -wahai Rasul- kitab suci Al-Qur`ān dengan kebenaran yang tidak ada keraguan dan kebimbangan sedikit pun bahwa kitab suci ini berasal dari sisi Allah. kitab suci ini membenarkan kitab-kitab suci yang diturunkan sebelumnya dan menjadi tolok ukur. Maka bila isinya sesuai dengan Al-Qur`ān adalah benar, dan yang bertentangan dengannya adalah salah. Maka berikanlah keputusan hukum kepada manusia berdasarkan kitab suci yang Allah turunkan kepadamu. Dan janganlah kamu mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang diturunkan kepadamu yang tidak mengandung keraguan pun. Kami telah memberikan syariat berupa ketentuan hukum amaliah dan jalan yang terang bagi tiap-tiap umat yang layak untuk diikuti. Seandainya Allah berkehendak menyatukan syariat mereka, niscaya Dia telah menyatukannya. Akan tetapi Allah berkehendak memberikan syariat tertentu kepada tiap-tiap umat. Hal itu karena hendak menguji mereka semua agar terlihat siapa yang taat dan siapa yang tidak. Maka bergegaslah kalian melaksanakan kebajikan dan meninggalkan kemungkaran. Lalu hanya kepada Allah kalian akan kembali di hari Kiamat kelak. Dia akan memberitahukan kepada kalian perihal apa yang dahulu kalian perselisihkan. Dan Dia akan memberikan balasan yang setimpal dengan apa yang telah kalian perbuat.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah48. Allah menurunkan Al-Qur'an sebagai kitab yang terakhir kepada penutup para nabi, sebagai lanjutan dan pembenar bagi kitab-kitab sebelumnya. Al-qur'an adalah bukti dan penguji atas kebenaran kitab-kitab sebelumnya, penjelas, penerang, pelurus, pemurni dari kebatilan dan khurafat yang telah tercampur di dalamnya, penyempurna, dan rujukan hukum-hukumnya. Allah memerintahkan untuk berhukum dengan kitabnya, mengamalkan dan mengagungkannya; dan melarang mengikuti hawa nafsu orang-orang yang tersesat. Allah telah membuat syariat bagi setiap umat ada dijadikan sebagai dasar hukum, dan jalan yang terang untuk ditempuh agar dapat meraih kebaikan dan memenuhi segala kebutuhannya. Seandainya Allah menghendaki niscaya dia hanya akan membuat satu jalan dan syariat bagi seluruh umat manusia; namun setiap manusia memiliki perbedaan pandangan dan pemikiran, yang mana itu sudah menjadi sunnatullah dan ketetapan-nya. Dan bagian dari hikmah perbedaan syariat ini adalah untuk menguji manusia, antara yang beriman dan yang ingkar, dan yang baik dan yang jahat. Maka hendaklah orang yang beriman menyibukkan diri dengan berlomba-lomba dalam kebaikan, dengan mengerjakan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhiratnya, tanpa sibuk bersama orang-orang sesat dan bertanya tentang perkara orang-orang yang binasa. Dan hendaklah dia tetap melangkah di jalan kebaikan dengan menjadikannya sebagai jalan menuju keridhaan Allah; karena Allah merupakan tempatnya kembali. Allah telah menyampaikan hujjah-hujjah dan penjelasan-penjelasan kepada hamba-hamba-Nya ketika di dunia, dan di akhirat kelak Dia akan memberi keputusan kepada mereka dan membedakan antara hamba-Nya yang beriman dan yang ingkar, dan dia akan membalas mereka dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah48. وَأَنزَلْنَآ إِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ Dan Kami telah turunkan kepadamu Al kitab dengan membawa kebenaran Kalimat ini ditujukan bagi Nabi Muhammad. Dan makna kitab disini adalah al-qur’an. مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِmembenarkan kitab-kitab yang sebelumnya Yakni kitab-kitab yang diturunkan Allah. Hal ini karena al-qur’an mengandung perintah untuk menyeru kepada Allah dan menyuruh kepada kebaikan dan melarang kemungkaran sebagaimana kitab-kitab sebelumnya juga mengandung hal-hal ini. وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu Yakni sebagai saksi atas kebenaran kitab-kitab sebelumnya, pengikrar atas apa yang belum dinasakhkan, penasakh apa yang menyelisihinya, penjaga asas-asas syariat didalamnya, rujukan dalam masalah hukum yang masih berlaku atau tidak, dan penjelas dari apa yang telah banyak dirubah oleh pendeta-pendeta Yahudi dan Nasrani. فَاحْكُم بَيْنَهُم بِمَآ أَنزَلَ اللهُ ۖ maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan Yakni dalam al-qur’an. وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَآءَهُمْ dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka Yakni mengikuti hawa nafsu pemeluk agama-agama yang sebelumnya dan pengubahan mereka atas agama. Dan jangan pula kamu berbelok dan tersesat. عَمَّا جَآءَكَ مِنَ الْحَقِّ ۚ dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu Yakni kebenaran yang telah diturunkan kepadamu, karena setiap pemeluk agama-agama itu menginginkan agar tetap berada dalam keadaan mereka itu dan dalam apa yang mereka dapatkan dari nenek moyang mereka meskipun itu adalah hal yang bathil dan telah dinasakh, atau telah disesatkan dari hukum yang diturunkan Allah kepada nabi mereka, sebagaimana hukum rajam dan lainnya yang mereka rubah dari kitab-kitab Allah. لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا ۚ Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang Yakni menjadikan Taurat bagi pemeluk agama Yahudi dan Injil bagi pemeluk Nasrani, dan ini ketika syari’at-syari’at terdahulu belum dinasakh oleh al-qur’an. Adapun setelahnya maka tidak ada syari’at, aturan dan jalan hidup kecuali harus dengan apa yang didatangkan oleh Nabi Muhammad. وَلَوْ شَآءَ اللهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وٰحِدَةً Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat saja Yakni satu syari’at, satu kitab, dan satu rasul saja. وَلٰكِن لِّيَبْلُوَكُمْ tetapi Allah hendak menguji kamu Menguji dengan perbedaan syari’at-syari’at. فِى مَآ ءَاتَىٰكُمْ ۖ terhadap pemberian-Nya kepadamu Yakni apa yang telah diturunkan kepada kalian berupa syari’at yang berbeda-beda. Yakni untuk menguju batas ketaatan tiap umat dalam mengikuti syari’atnya, apakah mereka menjalankan dan mentaatinya atau meninggalkannya dan condong kepada nawa nafsu serta menjual petunjuk dengan kesesatan? Dalam ayat ini terdapat dalil bahwa perbedaan syari’at-syari’at adalah dikarenakan alasan ini. فَاسْتَبِقُوا۟ الْخَيْرٰتِ ۚ maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan Yakni wahai orang-orang beriman berlomba-lombalah dengan umat-umat lain yang telah menjalankan ketaatan kepada Allah atas dasar syari’at mereka, maka jalankanlah ketaatan kepada Allah atas dasar syari’at kalian agar kalian dapat mengalahkan mereka dalam ketaatan.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia1 . Dalam syari'at yang dibwakan oleh Rasulullah Muhammad -عليه الصلاة والسلام- begitu banyak kelembutan, toleransi, ampunan, dan contoh akhlaq yang baik, dan ia merupakan syari'at yang lebih agung dan lebih mulia dari apa yang diterangkan oleh injil, dan dilamnya pula ada ketegasan dan jihad, dan ada pula penetapan hukuman bagi orang-orang kafir dan munafiq, yang sesungguhnya syari'at itu jauh lebih luhur dari Taurat, sesungguhnya syariat ini berada pada kesempurnaan yang amat tinggi; oleh karena itu sebagian ulama mengatakan Musa diutus dengan kehebatannya, Isa diutus dengan keindahannya, dan Muhammad diutus dengan kesempurnaannya. 2 . Jika Allah saja menghendaki dominasi al-Qur'an diatas semua kitab samawi, padahal semua adalah kitab-kitab yang diturunkan oleh-Nya -جل جلاله- ; maka bagaimana dengan orang-orang yang menentang dominasi al-Qur'an di atas kitab-kitab makhluq ?!📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah48. Wahai Nabi, Kami telah menurunkan kepadamu Al-Qur’an yang mengandung hakikat dari banyak perkara dan benar-benar memperbaiki akhlak para hamba, membenarkan kitab-kitab Tuhan sebelumnya dan menguji kitab-kitab tersebut, yang mana menyetujui kebenarannya dan menampakkan kesalahan isi kitab yang dipalsukan. Maka putuskanlah hukum di antara ahli kitab menggunakan Al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah jika mereka meminta keputusanmu wahai Nabi, dan janganlah mengikuti hawa nafsu para pengikut kepercayaan sebelumnya dalam memutuskan perkara, sehingga kamu menyimpang dari kebenaran yang diturunkan oleh Allah kepadamu, karena masing-masing kepercayaan itu mengikuti keinginan mereka sekalipun itu menyimpang seperti halnya perkara rajam dan lainnya yang mereka paalsukan dari kitab Taurat. Masing-masing umat kami buatkan aturan dan jalan yang mereka ikuti, yaitu jalan yang terang dalam agama yang dijalaninya, Hal ini sebelum syariat-syariat sebelumnya dinasakh dalam Al-Qur’an. Adapun setelah dinasakh disalin maka tidak ada aturan kecuali yang diturunkan dalam Al-Qur’an. Sehingga para ahli kitab dan pengikut kepercayaan lain sebelumnya untuk mengamalkan Al-Qur’an. Jika berkehendak, sungguh Allah telah menjadikan kalian sebagai satu umat yang sepakat dengan satu aturan, namun Allah tidak mau demikian, melainkan ingin membuat beragam aturan dalam berbagai periode dan waktu, agar Dia bisa menguji kalian dengan aturan yang berbeda itu. Inilah alasannya. Tidak ada bedanya perbuatan baik di zaman yang berbeda, maka bergegaslah untuk beramal baik, supaya kalian bisa meraih ridaha Allah. Wahai Manusia, hanya kepada Allahlah tempat kembali kalian semua, lalu Dia akan memberitahu perbedaan kalian dalam urusan agama, dan menghisab kalian atas hal ituMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{Kami telah menurunkan kepadamu kitab} Al-Qur’an {dengan kebenaran sebagai pembenar kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya} sebelumnya {dan sebagai penjaganya} penjaga setiap kitab yang mendahuluinya {Maka putuskanlah mereka menurut aturan yang diturunkan Allah dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dengan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kalian Kami berikan aturan} syariat {dan jalan yang terang} jalan yang jelas tentang agama {Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kalian satu umat} satu kelompok yang sepakat dengan satu syariat {Akan tetapi, Allah hendak menguji kalian} menguji kalian {tentang apa yang telah Dia anugerahkan kepada kalian. Maka berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan. Hanya kepada Allahlah tempat kembali kalian semua, lalu Dia memberitahukan kepada kalian apa yang selama ini kalian perselisihkan📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H48. Firman Allah, “Dan Kami telah menurunkan kepadamu al-Kitab,” yakni, al-Quran yang agung, kitab termulia dan terbaik, “dengan membawa kebenaran,” yakni diturunkan dengan benar, berisi kebenaran pada berita-berita, perintah-perintah, dan larangan-larangan. “Membenarkan apa yang sebelumnya yaitu kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya,” karena ia menjadi saksi baginya, setuju dengannya, berita-beritanya sesuai dengan berita-beritanya, syariat-syariatnya yang pokok sama dengan syariat-syariatnya, ia memberitakan tentangnya, maka keberadaannya menjadi bukti kebenarannya. “Dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu,” maksudnya, ia mengandung apa yang dikandung oleh kitab-kitab terdahulu, tetapi ia unggul dalam tuntutan-tuntutan Ilahiyah dan akhlak-akhlak kejiwaan. Ia adalah kitab yang menghimpun semua kebenaran yang dibawa oleh kitab-kitab, lalu memerintahkan kepadanya, mendorong kepadanya, dan memperbanyak jalan yang mengantarkan kepadanya. Ia adalah kitab yang berisi berita orang-orang terdahulu dan orang-orang yang akan datang. Ia adalah kitab yang mengandung keadilan, hikmah, dan hukum-hukum, di mana kitab-kitab terdahulu dicocokkan kepadanya, apa yang dinyatakan benar, maka ia diterima, dan apa yang ditolaknya maka ia tolak, dan itu berarti ia telah tercampuri oleh pergantian dan penyelewengan, jika tidak maka seandainya ia benar dari Allah, niscaya Allah tidak menyelisihinya. “Maka putuslah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan,” yaitu hukum syar’I yang diturunkan oleh Allah kepadamu, “dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.” Maksudnya, jangan menjadikan sikap mengikuti hawa nafsu mereka yang rusak yang menentang kebenaran sebagai ganti bagi kebenaran yang telah datang kepadamu, maka kamu pun menukar yang lebih baik dengan yang lebih rendah. Masing-masing untuk kalian wahai umat-umat telah Kami jadikan “aturan dan jalan yang terang,” yakni jalan dan Sunnah. Syariat-syariat ini, yang berbeda-beda sesuai dengan perbedaan umat, inilah syariat yang berubah-ubah sesuai dengan perubahan masa dan kondisi, dan semuanya kembali kepada keadilan pada saat dan tempat disyariatkannya. Adapun prinsip-prinsip dasar yang merupakan kemaslahatan dan hikmah di setiap masa, maka ia tidak berbeda-beda, ia disyariatkan pada semua syariat. “Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikanNya satu umat saja,” mengikuti satu syariat, yang terakhir tidak berbeda dari yang sebelumnya. “Tetapi Allah hendak mengujimu terhadap pemberianNya kepadamu.” Dia mengujimu dan melihat bagaimana kamu beramal dan Dia menguji masing-masing umat sesuai dengan hikmahNya dan memberi setiap orang apa yang layak baginya agar terjadi saling berlomba-lomba di antara umat. Masing-masing umat tentu berusaha mengungguli yang lain. Oleh karena itu Dia berfirman, “Maka berlomba-lombalah berbuat kebaikan,” yakni bersegeralah kepadanya, sempurnakanlah. Kebaikan yang mencakup seluruh kewajiban dan anjuran, baik itu hak-hak Allah maupun hak hamba-hambaNya, pelakunya belum di anggap berlomba-lomba padanya, mendahului yang lain, dan menguasai persoalan kecuali dengan dua perkara Bersegera kepadanya, memanfaatkan peluang manakala waktunya tiba dan penyebabnya ada, bersungguh-sungguh dalam melaksanakannya dengan sempurna sesuai dengan yang diperintahkan. Ayat ini dijadikan sebagai dalil atas kewajiban bersegera dalam menjalankan shalat dan ibadah-ibadah yang lain pada awal waktu. Lebih dari itu hendaknya seorang hamba tidak hanya membatasi diri pada apa yang dianggap cukup dalam shalat dan ibadah wajib lainnya, akan tetapi hendaknya dia melakukan perkara-perkara Sunnah agar lebih lengkap dan sempurna, karena dengan itu dia meraih gelar berlomba-lomba dalam kebaikan. “Hanya kepada Allah-lah kamu semua kembali.” Umat-umat yang lalu dan yang akan datang, semuanya akan dikumpulkan oleh Allah pada hari yang tidak ada kebimbangan kepadanya, “lalu diberitakanNya kepadamu apa yang telah kamu persellisihkan itu,” yaitu, syariat-syariat dana mal-amal perbuatan, maka dia memberi pahala kepada pengikut kebenaran dana mal shalih dan menghukum pengikut kebatilan dana mal buruk.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-Ma’idah ayat 48 Maksudnya Al Quran mengandung apa yang dikandung dalam kitab-kitab sebelumnya, dan menambah lagi tuntutan-tuntutannya dan akhlak bagi diri. Al Qur'an mengandung semua kebenaran yang dibawa kitab-kitab sebelumnya, sehingga ia memerintahkannya dan mendorongnya. Di dalam Al Qur'an terdapat berita tentang orang-orang yang terdahulu dan yang akan datang, di dalamnya terdapat hukum dan hikmah serta hukum-hukum yang ditunjukkan kitab-kitab sebelumnya, oleh karenanya isi kitab-kitab terdahulu, jika disaksikan oleh Al Qur'an sebagai kebenaran, maka hal itu diterima, namun jika tidak disaksikan demikian, bahkan didustakan, maka hal itu ditolak karena telah dirobah oleh tangan manusia. Maksudnya umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dan umat-umat yang sebelumnya. Aturan di sini seperti yang tertera dalam Al Qur’an, dan jalan yang terang di sini adalah sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai penjelasan atau praktek nyata dari Al Qur’an. Dengan demikian, sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam merupakan tolok ukur benar tidaknya kita memahami Al Qur’an. Syari'at bagi setiap umat berbeda-beda sesuai kondizi zaman dan keadaan pada waktu itu, dan semua syari'at itu merujuk kepada keadilan yang memang layak diterapkan pada zaman itu, adapun ushul dasar-dasar agama yang menjadi maslahat dan kebijaksanaan di setiap zaman, maka tidak berbeda-beda, seperti pada ayat berikut "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membangga-banggakan diri." Terj. An Nisaa' 36 dan ayat-ayat yang lain seperti di surat Al Baqarah 83 dan 177, Al An'aam 151-153, Al Israa' 23-38 dan Luqman 12-19. Kalau Allah menghendaki, tentu Dia menjadikan kamu satu umat saja dan di atas satu syari'at, akan tetapi Dia pecah-pecahkan kamu untuk mengujimu terhadap syari'at yang berbeda sesuai keadaan waktu itu, agar Dia melihat siapa di antara kamu yang taat dan siapa di antara kamu yang bermaksiat. Demikian juga agar kamu dapat berlomba-lomba dalam kebaikan dengan umat sebelum kamu. Ayat ini menunjukkan agar seseorang bersegera melaksanakan ketaatan dan tidak menundanya, seperti melaksanakan shalat di awal waktu, dan agar seseorang tidak membatasi diri melakukan kewajiban saja, bahkan sepatutnya ia mengerjakan hal yang sunat yang mampu dikerjakan agar amalan menjadi sempurna dan dapat membalap orang lain dalam mengerjakan kebaikan. Baik kamu maupun umat-umat terdahulu. Tentang syari'at dan amal, lalu Dia akan memberikan balasan kepada pengikut kebenaran dan pelaku amal salih, serta akan memberikan balasan kepada pengikut kebatilan dan pelaku amal dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ma’idah Ayat 48Pada ayat-ayat yang lalu Allah menerangkan tentang diturunkannya taurat dan injil yang mengandung petunjuk dan cahaya, serta adanya kewajiban bagi umat masa itu untuk melaksanakan ajaran-ajarannya. Dan kami selanjutnya telah pula menurunkan kitab Al-Qur'an kepadamu, Muhammad, sebagai nabi terakhir, dengan membawa kebenaran yang hakiki, yang membenarkan sebagian isi dari kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya, yaitu taurat, zabur, dan injil, dan menjaganya dari penyimpangan atau pengubahan yang dilakukan oleh orang-orang yang mencari keuntungan diri, maka putuskanlah perkara yang mereka perselisihkan menurut ketetapan dalam kitab-kitab yang diturunkan Allah itu dan janganlah sekali-kali engkau mengikuti kemauan dan keinginan nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Ketahuilah bahwasanya untuk setiap umat di antara kamu, di mana saja mereka berada, kami berikan aturan bagi mereka masing-masing dan jalan yang terang sesuai dengan keadaannya. Kalau Allah menghendaki sesuai dengan kehendak-Nya, niscaya kamu semua akan dijadikan-Nya sebagai satu umat saja, tetapi Allah berkehendak lain, yaitu ingin menguji kamu terhadap karunia dan semua nikmat yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka sebagai jawaban dari semua rahmat yang telah dilimpahkan itu, berlomba-lombalah untuk berbuat kebajikan. Ketahuilah bahwa hanya kepada Allah saja kamu semua akan kembali, lalu pada saat itu akan diberitahukan-Nya kepadamu apa saja yang dahulu pernah kamu perselisihkan pada saat menjalani kehidupan di duniaselanjutnya ingatlah, wahai nabi Muhammad, ketika orang-orang yahudi mengajukan persoalan di antara mereka dan mengharapkan keputusanmu, maka tetapkanlah sesuai aturan dan hendaklah engkau memutuskan perkara yang terjadi di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, sebagaimana yang terdapat dalam taurat, dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka yang menyebabkan terjadinya kezaliman terhadap sebagian yang lain. Karena itu, hati-hati dan waspadalah terhadap sikap dan perkataan mereka, jangan sampai mereka berhasil memperdayakan engkau terhadap sebagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu, yaitu Al-Qur'an yang berisi petunjuk yang lebih lurus. Jika mereka berpaling dari hukum yang telah diturunkan Allah dan tidak mau mengikutinya, maka ketahuilah bahwa dengan keadaan itu sesungguhnya Allah berkehendak untuk menimpakan musibah sebagai peringatan kepada mereka yang disebabkan oleh sebagian dosa-dosa yang telah mereka lakukan. Itulah pelajaran dan ujian bagi mereka, namun sungguh banyak manusia tidak menyadarinya, sehingga mereka ini adalah termasuk sebagai orang-orang yang fasik, yaitu mereka yang tidak melaksanakan ajaran yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikian pelbagai penjelasan dari para mufassirun mengenai makna dan arti surat Al-Ma’idah ayat 48 arab-latin dan artinya, semoga berfaidah bagi kita semua. Sokong usaha kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan Konten Paling Banyak Dicari Ada ratusan halaman yang paling banyak dicari, seperti surat/ayat Al-Isra 32, Al-Hujurat 13, Al-Falaq, Al-A’la, Adh-Dhuha, Al-Qadr. Serta Al-Kafirun, Seribu Dinar, Al-Fatihah, Yusuf 28, Do’a Setelah Adzan, An-Naba. Al-Isra 32Al-Hujurat 13Al-FalaqAl-A’laAdh-DhuhaAl-QadrAl-KafirunSeribu DinarAl-FatihahYusuf 28Do’a Setelah AdzanAn-Naba Pencarian surat yasin lengkap 83 ayat latin, surat al baqarah ayat 285-286 arab latin dan artinya, al kafirun ayat 4, surat ar-rum ayat 21, al baqarah ayat 183 beserta artinya Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah HomeBahasa ArabTerjemah Surat Al Maidah Ayat 48 Arti Perkata Dalam Bahasa IndonesiaAl Maidah Ayat 48 Arti Perkata Dalam Bahasa IndonesiaArtikel ini hanya memuat Terjemah Surat Al Maidah Ayat 48 Arti Perkata Dalam Bahasa Indonesia, ditulis untuk sobat pembaca yang ingin mengetahui bagaimana terjemah atau arti terperinci pada surat al maidah ayat 48 perkata dalam bahasa Indonesia. Lihat juga terjemah surat al maidah lainnya Surat Al Maidah Ayat 3, 32, 48 dan 114Dengan adanya arti perkata surat al maidah pada ayat 48 dengan dibuat dalam bentuk tabel tersebut diharapkan bisa memudahkan sobat dalam memahami terjemahnya secara ini adalah kutipan teks surat Al Maidah Ayat 48 Arti Perkata dalam bahasa indonesia وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ ٤٨الْكِتَابَإِلَيْكَوَأَنزَلْنَاKitabkepadamudan Kami telah menurunkanلِّمَامُصَدِّقًابِالْحَقِّterhadap apayang membenarkandengan kebenaranمِنَيَدَيْهِبَيْنَdaridua tangan/sebelumnyaantaraعَلَيْهِۚوَمُهَيْمِنًاالْكِتَابِatasnyadan yang menjagaKitabبِمَابَيْنَهُمفَاحْكُمdengan/menurut apadiantara merekamaka putuskanlahوَلَااللَّهُۖأَنزَلَdan janganlahAllahmenurunkanعَمَّاأَهْوَاءَهُمْتَتَّبِعْdari apahawa nafsu merekakamu mengikutiالْحَقِّۚمِنَجَاءَكَkebenarandaritelah datang kepadamuمِنكُمْجَعَلْنَالِكُلٍّdiantara kamuKami telah menjadikanbagi tiap-tiap ummatوَلَوْوَمِنْهَاجًاۚشِرْعَةًdan sekiranyadan jalan yang terangperaturanلَجَعَلَكُمْاللَّهُشَاءَniscaya Dia menjadikan kamuAllahmenghendakiوَلَٰكِنوَاحِدَةًأُمَّةًakan tetapiyang satuummatمَافِيلِّيَبْلُوَكُمْapadalam/terhadapDia hendak menguji kamuالْخَيْرَاتِۚفَاسْتَبِقُواآتَاكُمْۖkebajikanmaka berlomba-lombalahDia berikan kepadamuمَرْجِعُكُمْاللَّهِإِلَىtempat kembalimuAllahkepadaبِمَافَيُنَبِّئُكُمجَمِيعًاdengan/tentang apalalu Dia memberitahukan padamusemuaتَخْتَلِفُونَفِيهِكُنتُمْkamu perselisihkandi dalamnyakalian adalahDemikian Terjemah Surat Al Maidah Ayat 48 Arti Perkata dalam bahasa indonesia yang disusun dalam sebuah tabel supaya lebih memudahkan sobat dalam memahaminya. Hello Readers! Apakah kamu pernah mendengar tentang Hadits Al Maidah Ayat 48? Hadits ini merupakan salah satu hadits yang sangat penting dalam ajaran Islam. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas arti dan makna dari hadits ini secara lebih mendalam. Apa itu Hadits Al Maidah Ayat 48? Hadits Al Maidah Ayat 48 merupakan salah satu hadits yang berasal dari kitab suci Al-Quran. Ayat ini menyatakan bahwa Allah SWT telah menurunkan sebuah kitab suci, yaitu Al-Quran, untuk menjadi pedoman bagi umat manusia. Dalam ayat ini juga dijelaskan bahwa setiap umat beragama memiliki ajaran dan prinsip yang berbeda-beda, namun kita harus tetap menjaga kerukunan dan saling menghormati satu sama lain. Mengenal Arti dan Makna Hadits Al Maidah Ayat 48 Pada dasarnya, hadits Al Maidah Ayat 48 mengajarkan kita untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan di antara umat manusia. Sebagai manusia, kita memiliki hak untuk memilih ajaran dan keyakinan yang sesuai dengan hati nurani kita. Namun, kita juga harus menghormati pilihan orang lain yang mungkin berbeda dengan kita. Selain itu, hadits ini juga mengajarkan kita untuk menjaga kerukunan dan perdamaian di antara umat beragama. Kita harus selalu mengutamakan dialog dan toleransi sebagai cara untuk menyelesaikan perbedaan yang mungkin terjadi. Makna dari hadits Al Maidah Ayat 48 ini sangat relevan dengan kondisi dunia saat ini. Di mana sering terjadi konflik dan perpecahan yang didasari oleh perbedaan agama atau keyakinan. Oleh karena itu, kita sebagai umat manusia harus selalu mengingat pesan dari hadits ini dan berusaha untuk menjaga persatuan dan kerukunan di antara kita. Kesimpulan Hadits Al Maidah Ayat 48 mengajarkan kita untuk saling menghormati dan menghargai perbedaan di antara umat manusia. Kita harus selalu mengutamakan dialog dan toleransi sebagai cara untuk menyelesaikan perbedaan yang mungkin terjadi. Makna dari hadits ini sangat relevan dengan kondisi dunia saat ini yang sering terjadi konflik dan perpecahan yang didasari oleh perbedaan agama atau keyakinan. Oleh karena itu, kita harus selalu mengingat pesan dari hadits ini dan berusaha untuk menjaga persatuan dan kerukunan di antara kita. Terima kasih telah membaca artikel ini dan sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya. وَاَنْزَلْنَآ اِلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتٰبِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَهُمْ عَمَّا جَاۤءَكَ مِنَ الْحَقِّۗ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّمِنْهَاجًا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰكِنْ لِّيَبْلُوَكُمْ فِيْ مَآ اٰتٰىكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ اِلَى اللّٰهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَۙ48. Dan Kami telah menurunkan Kitab Al-Qur'an kepadamu Muhammad dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat saja, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan,

arti perkata al maidah ayat 48